PERCOBAAN M5
Menentukan Rapat Benda Padat
Praktikan :
Rifka
Widya A
|
21010114060013
|
Caroline
Maurensia Y.PN
|
21010114060014
|
M. Ikbal
|
21010114060015
|
Banu
Sukarna
|
21010114060016
|
Suci
Nurani Safitri
|
21010114060018
|
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2014
PERCOBAAN M5
Rapat Benda Padat
I. Maksud
percobaan:
Menentukan rapat benda padat
II. Alat yang
dibutuhkan:
1. Neraca dengan
batu timbangan
2. Balok marmer dan
balok kayu
3. Dingklik
4. Jangka sorong
5. Micrometer
sekrup
6. Gelas piala
Teori percobaan:
Rapat suatu benda yang tidak homogeny didefinisikan
sebagai massa persatuan volume.
dimana dm dinyatakan
eemen massa pada suatu titik pada benda itu dan dv volume elemen massa itu,
sedang ρ rapat benda pada titik yang ditinjau.
Satuan rapat dalam system
c.g.s adalah gram/cm3
Untuk benda yang
homogen karena untuk volume tertentu massanya selalu sama, definisi rapat benda
menjadi:
dimana:
m =
massa total benda
v =
volume benda seluruhnya
dapat juga kita memakai Hukum Archimedes untuk
menentukan rapat suatu benda. Menurut hokum ini kehilangan berat suatu benda di
dalam suatu cairan sama dengan berat cairan yang dipindahkan. Jadi kehilangan
berat = ρ cairan × v banda × g
dimana:
g = percepatan gravitasi
maka:
dapat ditentukan kalau massa benda kehilangan
berat dan rapat cairan diketahui
Cara melakukan percobaan:
Cara pertama:
1. Balok kayu
ditimbang dengan neraca.
2. Kemudian panjang
dan lebar balok diukur dengan jangka sorong beberapa kali pada tempat-tempat
yang berlainan.
3. Tebal balok
diukur dengan micrometer sekrup juga beberapa kali pada tempat yang
berbeda-beda.
4. Dengan pemakaian
rumus (2) dapat dihitung rapat ρ.
Cara kedua:
1. Balok marmer
digantungkan pada ujung lengan neraca dengan kawat tembagakemudian ditimbang.
Bacalah massa balok.
2. Kemudian
dingklik diletakkan di bawah balok melangkahi piring neraca, sedemikian hingga
dingklik tidak turut tertimbang.
3. Gelas piala
diisi dengan air.
4. Kemudian gelas
piala diletakkan di atas dingklik.
5. Balok marmer
dicelupkan ke dalam aie gelas piala sedemikian hingga volume balok berada di dalam air.
6. Karena adanya
kehilangan berat neraca tidak setimbang lagi, kemudian neraca dibuat setimbang
dengan meletakkan batu timbangan pada priring neraca di bawah dingklik. Bacalah
kehilangan berat balok.
Data Percobaan
Cara pertama dengan
memakai balok kayu
Massa
(gr)
|
Panjang
(cm)
|
Lebar
(cm)
|
Tebal
(cm)
|
23,15
|
5,225
|
2,99
|
2,30
|
23,20
|
5,25
|
2,98
|
2,32
|
23,15
|
5,225
|
2,99
|
2,30
|
Cara kedua dengan
memakai balok marmer
Massa
Benda (gr)
|
Kehilangan
Berat (gr)
|
91,700
|
33,700
|
91,750
|
33,650
|
91,700
|
33,600
|
ρ cairan = 0,992571 gr/cm3
Perhitungan:
A. Perhitungan Balok Kayu
V = p . l . t
Percobaan
1: V = 5,25 × 2,99 × 2,30 = 36,104 cm3
Percobaan
2: V = 5,25 × 2,98 × 2,32 = 36,296 cm3
Percobaan
3: V = 5,225× 2,99 × 2,30 = 35,932 cm3
Ralat
Percobaan
|
ρ
balok kayu (gr/cm3)
|
Selisih
(gr/cm3)
|
Penyimpangan
(gr/cm3)
|
1
|
0,641
|
0,000
|
0,000
|
2
|
0,639
|
-0,002
|
0,002
|
3
|
0,644
|
+0,003
|
0,003
|
Rata-rata
|
0,641
|
0
|
0,0017
|
Ralat
nisbi =
Keseksamaan = 100% - 0,26 % = 99,74 %
Hasil Akhir = (0,641 ± 0,0017) gr/cm3
Ralat
Percobaan
|
ρ
balok marmer (gr/cm3)
|
Selisih
(gr/cm3)
|
Penyimpangan
(gr/cm3)
|
1
|
2,709
|
+0,001
|
0,001
|
2
|
2,706
|
-0,002
|
0,002
|
3
|
2,709
|
+0,001
|
0,001
|
Rata-rata
|
2,708
|
0
|
0,0013
|
Ralat nisbi =
Keseksamaan = 100% -
0,049% = 99,951 %
Hasil Akhir = (2,708 ± 0,0013) gr/cm3
Pertanyaan:
1. Mengapa
dilakukan sejumlah pembacaan untuk tiap dimensi?
2. Apakah
ketelitian hasil percobaan tergantung pada jumlah air yang digunakan?
Jawab:
1. Karena selain
bahan penelitian meliliki tekstur yang sudah tidak rata sehingga menjadikan
bahan tidak memiliki hasil perhitungan yang sama, juga bertujuan mendapatkan hasil
yang benar-benar teliti karena di dalam ilmu fisika selisih pada tiap dimensi
sangat mempengaruhi perhitungan sehingga tidak dapat diabaikan.
2. Ketelitian hasil
percobaan tidak tergantung pada jumlah air yang digunakan, tapi lebih
tergantung pada ketelitian praktikan dalam melakukan percobaan dan juga pada
alat-alat yang digunakan yang digunakan dalam percobaan tersebut. Maksudnya
apakah alat yang digunakan sudah rusak atau sudah terlalu tua, dan sebagainya.
Kesimpulan
Setelah
melakukan percobaan M5 dengan cara pertama menggunakan balok kayu dengan cara
kedua menggunakan balok marmer maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa :
Ø Ketelitian dalam melakukan percobaan ini tidak
tergantung pada jumlah air yang kita gunakan tapi lebih tergantung pada
ketelitian praktikan, keadaaan alat-alat, dan lingkungan sekitarnya.
Ø Kerapatan suatu benda dapat ditentukan oleh massa
benda, panjang, lebar dan ketebalan benda yang digunakan. Dalam percobaan ini,
batu marmer memiliki kerapatan yang lebih besar dari pada balok kayu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar