PERCOBAAN M8
Menentukan
Modulus Puntir = G 
Praktikan : 
| 
Rifka
  Widya A | 
21010114060013 | 
| 
Caroline
  Maurensia Y.PN | 
21010114060014 | 
| 
M. Ikbal  | 
21010114060015 | 
| 
Banu
  Sukarna  | 
21010114060016 | 
| 
Suci
  Nurani Safitri | 
21010114060018 | 
UNIVERSITAS DIPONEGORO 
2014
PERCOBAAN M8
Modulus puntir
I.                  
Maksud Percobaan:
-         
Menentukan
modulus punter (modulus geser) secara statis.
II.               
Alat yang Dibutuhkan: 
- Mikrometer
sekrup, mistar, dan jangka sorong
- Batang-batang silinder logam B yang diselidiki.
- Penjepit batang T.
- Roda pemutar dan tali.
- Jarum
penunjuk dengan pembagian skala sudut S.
- Beban-beban
masing-masing 500 gr dan 1000 gr.
- Statip.
III.            
Teori
Percobaan 
Salah satu ujung batang logam B dijepit keras-keras
di T, ujung yang lain bebas berputar dan dipasang keras-keras pada roda P.
Kalau pada ujung tali diberi beban maka roda itu akan menghasilkan momen M
memuntir batang. Dengan jarum penunjuk pada batang dan pembagian skala S dapat
dibaca sudut puntiran batang.
Maka modulus punter
dapat dihitung dari rumus
G         = modulus punter (modulus geser)
M         = momen yang bekerja pada batang
L          = panjang batang yang dipuntir
R         = jari-jari batang yang dipuntir
θ          = sudut puntiran dalam radial
α          = sudut puntiran dalam derajat
g          = percepatan gravitasi
r           = jari-jari roda P
m         = massa beban
IV.            
Jalannya percobaan:
- Pasanglah satu
batang yang diberi asisten. Keraskan semua sekrup kuat-kuat.
- Periksa
kebebasan gerak punter ujung batang yang berada dan apakah momen sudah
diteru
   keseluruh batang.
- Ukurlah R dan r
beberapa kali dan timbanglah beban-beban.
- Ambillah suatu
harga L tertentu dan letakkan jarum penunjuk tepat pada ujung L yang bebas.
- Berilah beban
dan berturut-turut tambahkan beban satu persatu. Tiap kali catatlah kedudukan
jarum
   penunjuk. Jumlah beban ditentukan Asisten.
- Kemudian
kurangilah beban satu persatu dan setiap kali catatlah juga kedudukan jarum
penunjuk.
- Ulangi percobaan
4, 5, dan 6 untuk beberapa harga L (paling sedikit 3 harga L).
V.               
Data Percobaan
| 
Besarnya Beban (gr) | 
Pembacaan Sudut | 
Rata-rata | 
L | |
| 
Pada Penambahan | 
Pada Pengurangan | |||
| 
500  
1000 
2000 
3000 
4000  | 
1,5˚ 
3˚ 
7˚ 
11˚ 
15˚ | 
2˚ 
5˚ 
8˚ 
12˚ 
15˚ | 
1,75˚ 
4˚ 
7,5˚ 
11,5˚ 
15˚ | 
20 cm | 
| 
500 
1000 
2000 
3000 
4000 | 
2˚ 
4˚ 
9˚ 
13˚ 
18,5˚ | 
3˚ 
5˚ 
10˚ 
15˚ 
18,5˚ | 
2,5˚ 
4,5˚ 
9,5˚ 
14˚ 
18,5˚ | 
25 cm | 
| 
500 
1000 
2000 
3000 
4000 | 
3˚ 
5˚ 
11˚ 
16˚ 
22˚ | 
4˚ 
6˚ 
12˚ 
17˚ 
22˚ | 
3,5˚ 
5,5˚ 
11,5˚ 
16,5˚ 
22˚ | 
30 cm | 
VI.            
Perhitungan:
- Buatlah juga
jarak antara α dan m untuk tiap harga L
- Buatlah antara α
dan L untuk harga m\
- Berikan
penjelasan atas hasil-hasil yang diperoleh
dengan,          g = 10 m/s2 = 1000 cm/s2
                        r
= 5,25 cm
                        R
= 0,198 cm
VII.         
Grafik 
Semakin besar massa
yang diberikan mka semakin besar pula sudut puntir yang terbentuk
Semakin panjang jarak
penjepit batang (L) akan menghasilkan sudut puntir yang lebih besar
VIII.      
Kesimpulan 
- Modulus
     puntir adalah konstan (tetap) untuk suatu barang.
- Bila
     suatu ujung logam yang dijepit keras-keras pada roda, jika ujung tali
     diberi beban maka roda itu akan menghasilkan momen memutar barang.
- Modulus
     puntir berbanding lurus dengan perbandingan antara massa beban dengan
     sudut puntiran barang (m/a).
 











 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar