Senin, 12 Januari 2015

ME

Curriculum Vitae


Profile 

Nama                                       : Caroline Maurensia Yolanda Petro Nella
Nama Panggilan                      : Oline
Tempat, Tanggal lahir             : Grobogan, 20 Februari 1997
Agama                                     : Kristen
Alamat rumah                                                 Alamat Rumah                        : Jl.Gajah Mada Gang Nakula RT 02/RW 01 Pandean, Wirosari
Alamat Kos                             : Jl.Banjarsari Gang Iwenisari no.2
Nomer Hp                               : 08999356303
Golongan Darah                      : O
Email                                       : carolinelf20@gmail.com
Hobi                                        : Dance, Menyanyi, Basket, Nonton Anime, Googling, Photography
Motto                                       : "Never Say Never"


Riwayat Pendidikan
Ø  Pendidikan Formal:
·         2001 sampai dengan 2003     :  TK KRISTEN 1 WIROSARI
·         2003 sampai dengan 2009     :   SD N 1 WIROSARI
·         2009 sampai dengan 2011     : SMP N 1 WIROSARI
·         2011 sampai dengan 2014     : SMA N 1 WIROSARI
.     2014                                       : TEKNIK SIPIL UNDIP






MAKALAH ISBD MANUSIA DAN CINTA KASIH

BAB I
PENDAHULUAN

Cinta merupakan pengalaman yang sangat menarik yang pernah kita alami dalam hidup ini. Sangat disesali, orang pada umumnya masih bingung akan apakah cinta itu sesungguhnya. Kebingungan mereka semakin bertambah ketika dunia perfilman memperkenalkan arti cinta yang salah dimana penekanan akan cinta selalu dititik beratkan pada perasaan dan cerita romantika.
Dari jaman dulu sampai sekarang hakikat cinta kasih masih menjadi perbincangan yang tidak dibatasi secara jelas dengan makna yang luas pula.Walaupun, sulit juga untuk diungkapkan dan diingkari bahwa cinta adalah salah satu kebutuhan hidup manusia yang cukup fundamental.Begitu fundamentalnya sampai-sampai membawa Khalil Gibran, seorang punjagga terkenal, berpendapat bahwa “Cinta hanyalah sebuah kemisterian”.Cinta sangat erat dalam kehidupan dan tidak bisa di pisahkan dalam kehidupan. Tidak pernah selintas pun orang berpikir bahwa cinta itu tidak penting. Mereka haus akan cinta, mereka butuh akan cinta.
Kendati pun demikian, hampir setiap orang tidak pernah berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu. Padahal berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu,  cinta bisa diibaratkan sebagai suatu seni yang sebagaimana bentuk seni lainnya sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk bisa menggapainya.
Begitupun dengan kasih sering sekali kita terkecoh bahkan sulit untuk membedakan cinta dan kasih itu sendiri. Oleh karena itu, penulis sangat tertarik mengambil judul makalah Manusia dan Cinta Kasih, agar dapat membantu kita semua untuk lepas dari ketidak jelasan Cinta Kasih yang selalu menjadi bahan perenungan, diskusi, cerita yang tidak pernah ada akhirnya.


BAB II
PERMASALAHAN

Banyak alasan pentingnya membicarakan manusia dan cinta kasih. Dalam memahami atau mempelajari manusia dan cinta kasih tentu tidak akan mendefinisikannya secara universal dan objektif tetapi berpatokan pada jenis – jenis atau macam – macamnya. Manusia dan cinta kasih ada hubungannya dengan unsur – unsur membentuknya.Banyak orang melihat masalah cinta ini pertama – tama sebagai masalah dicintai dan bukan masalah mencintai, yaitu masalah kemampuan orang untuk mencintai. Pendapat semacam ini akan mendorong manusia untuk selalu mempermasalahkan bagaimana supaya ia di cintai, atau bagaimana supaya ia menarik orang lain. Dan untuk mengejar tujuan ini umumnya orang menempuh beberapa jalan.Permasalahan yang sering timbul dikalangan masyarakat ataupun sekarang ini yaitu mengenai perasaan cinta.Ada orang yang menyatakan cinta, namun dalam perjalanannya orang itu hanya mementingkan perasaannya sendiri tanpa mementingkan perasaan orang yang mencintainya. Tak jarang perasaan cinta yang dimiliki seseorang, menyampaikannya dengan cara yang salah. Orang semacam ini biasanya tidak mengetahui bagaimana cara menyampaikan perasaan cinta dan kasih yang dimilikinya. Banyak juga orang yang memendam perasaannya karena tidak tahu bagaimana cara menyampaikan perasaan yang dimilikinya kepada orang yang ingin disampaikan perasaannya itu.
Berdasarkan uraian di atas maka berikut penulis akan merumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Apakah pengertian cinta kasih tersebut?
  2. Apakah pengertian kasih sayang?
  3. Apa sajakah macam bentuk cinta kasih itu?
  4. Bagaimana mewujudkan rasa cinta dan kasih sayang agar kehidupan tentram dan damai terjadi?
BAB III
PEMBAHASAN

1.            HAKIKAT CINTA KASIH
Cinta merupakan suatu istilah yang sulit untuk dibatasi secara jelas karena cinta adalah salah satu kebutuhan hidup manusia yang cukup fundamental.
Secara sederhana cinta bisa dikatakan sebagai panduan rasa simpati antara dua makhluk. Rasa simpati ini tidak hanya berkembang diantara pria dan wanita, akan tetapi bisa juga di antara pria dengan pria wanita dengan wanita pada hal ini bisa dimisalkan hubungan cinta kasih antara seorang ayah dengan anak laki-lakinya atau cinta seorang ibu dengan anak gadisnya.cinta sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia, semua manusia haus akan cinta salah satunya banyak orang yang tiada henti-hentinya menonton film tentang kisah cinta, baik yang berakhir bahagia maupun sebaliknya dan banyak juga orang yang suka mendengarkan berpuluh-puluh lagu yang bermotif tentang cinta, walau demikian hampir semua orang tidak pernah berfikir tentang apa dan bagaimana cinta itu. Banyak orang yang beranggapan bahwa cinta itu tidak lebih dari sekedar perasaan menyenangkan, yang untuk mengalaminya orang harus terjatuh ke dalamnya.Sikap semacam itu pada hakikatnya berdasar pada pendapat-pendapat berikut ini, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama.
Banyak orang yang melihat masalah mencintai itu merupakan malasah kemampuan orang untuk mencintai. Pendapat semacam ini akan mendorong manusia untuk selalu mempermasalahkan bagaimana supaya ia dicintai, atau bagaimana supaya ia menarik orang lain. Untuk mengejar tujuan ini biasanya laki-laki akan berusaha menjadi sukses , berkuasa dan kaya sejauh dimungkinkan oleh batas-batas kedudukan sosialnya. Sementara yang wanita biasanya membuat dirinya lebih menarik dan cantik, lebih merangsang dan lain sebagainya. Selain itu, cara yang dianggap bisa menarik orang lain adalah dengan memupuk tingkah laku yang menyenangkan, menyuguhkan tutur kata yang menarik suka menolong, sopan dan dan tindakan-tindakan lain yang bersifat tidak mengganggu orang lain.Cinta adalah suatu kegiatan dan bukan merupakan pengaruh yang pasif. Secara demikian bisa pula dikatakan bahwa salah satu esensi dari cinta adalah adanya kreatifitas dari diri seseorang terutama terletak pada aspek memberi dan bukan menerima.

2.                  CINTA KASIH DALAM BERBAGAI DIMENSI
Cinta boleh dibilang telah menjadi bagian hidup manusia.Pengakuan hal ini merupakan pengertian yang sangat umum.Lewat pembahasan itu pula barangkali juga sempat menangkap wawasan yang lebih luas dari hubungan cinta kasih antar insan. Cinta tidak sekedar peraturan antara unsur-unsur yang telah disebutkan, tetapi lebih luas dari itu ia mempunyai hubungan pengertian dengan konstruk lain misalnya kasih sayang, kemesraan, belas kasihan ataupun dengan aktivitas pemujaan.
Kasih sayang paling btidak menuntut adanya dua pihak yang terlibat di dalamnya yaitu seseorang  yang mencurahkan perasaan sayang, cinta atau suka dan seseorang yang memperoleh curahan kasih sayang, cinta dan suka itu sendiri.
Perhatian itu pada dasarnya pada dasarnya merupakan salah satu unsur dasar dari kisah cinta. Sebagai manusia normal kita sangat membutuhkan kehadiran orang lain dalam hidup kita. Kasih sayang adalah sesuatu yang indah, suci dan didambakan oleh setiap orang. Seseorang tidak akan memperoleh kasih sayang apabila tidak ada orang lain yang memberi. Dengan bertitik tolak kepada kasus hubungan antara orang tua dengan anaknya kita bisa membedakan sebagai bentuk kasih sayang berikut ini:
Pertama, orang tua bersikap aktif sementara si anak bersikap pasif, dalam hubungan ini orang tua memberikan kasih sayang yang berlebihan terhadap anaknya, sementara si anak hanya menerima saja, mengiyakan tanpa sedikitpun berusaha memberikan respon. Kondisi semacam ini biasanya akan menciptakan anak yang senantiasa takut, kurang berani menytakan pendapat, minder, atau dengan kata lain cenderung membentuk sosok anak yang tidak mampu berdiri sendiri dalam masyarakatnya.
Kedua, orang tua bersikap pasif sementara si anak bersifat aktif.Si anak mencurahkan kasih sayang kepada orang tuanya secara berlebihan.Orang tua cenderung mendiamkan tingkah laku anaknya dan tidak memberikan respon terhadap apapun yang diperbuat si anak.
Ketika, suatu bentuk kasih sayang dimana orangtua bersikap pasif sementara si anak juga bersikap pasif. Dalam bentuk ini jelas masing-masing pihak membawa cara hidup dan tingkah lakunya tanpa saling mempertahankan satu sama lain. Suasana keluarga terasa dingin tidak ada tegur sapa dan yang jelas tiada kasih sayang.Kecenderungan yang menonjol dalam bentuk ini orang tua hanya memenuhi kebutuhan anak dalam bidang materi semata-mata.
Sedang bentuk keempat adalah suatu bentuk kasih sayang dimana orangtua bersikap aktifsementara si anak juga bersikap aktif. Dalam bentuk ini orangtua dan anak salig memberikan kasih sayang scara berlebihan, sehingga hubungan antara orangtua dan anak terasa intim dan mesra, saling mencintai, saling menghargai, dan yang jelas saling membutuhkan
Kasih sayang adalah satu kondisi yang merupakan pertumbuhan lebih lanjut dari cinta dalam kasih sayang masing-masing dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, dan saling terbuka, sehingga keduanya seakan-akan merupakan satu kesatuan yang bulat utuh. Namun satu hal pasti ia tidak akan muncul dan berkembang tanpa ada suatu pihak yang memberikannya. Meskipun demikian, satu hal juga patut dipertimbangkan, bahwa sebelum kita berkehendak memberikan kasih sayang kepada orang lain. Sudah tentu kita harus mampu terlebih dahulu memberikan kasih sayang itu kepada diri kita sendiri secara wajar.

3.  KASIH SAYANG
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S.Purwodarminto, kasih sayang diartikan dengan perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Ada berbagai macam bentuk kasih sayang , bentuk itu sesuai dengan kondisi penyayang dan yang disayangi. Dalam kasih sayang ini sadar atau tidak sadar dari masing – masing pihak dituntuttanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.Bila salah satu unsur kasih sayang hilang, misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran akan terancamlah kebahagiaan rumah tangga itu.
Yang dapat merasakan kasih sayang bukan hanya sesuai atau istri atau anak – anaknya yang telah dewasa, melainkan bayi yang masih merah pun telah dapat merasakan kasih sayang dari ayah atau ibunya.
Kasih sayang itu tampak sekali bila seseorang ibu sedang menyusui atau menggendong bayinya itu diajak bercakap – cakap, ditimang-timang, dinyanyikan, meskipun bayi itu tak tahu arti kata – kata , lagu dan sebagainya.

4. K E M E S R A A N
Kemesraaan berasal dari kata dasar “mesra”, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan akrab baik antara pria-wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga.
Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih yang telah mendalam.
Filsuf Rusia, Salovjev dalam bukunya “MAKNA KASIH” mengatakan “jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar ke luar dari cinta diri. Ia mulai hidup untuk orang lain.”
Pernyataan ini dijabarkan secara indah oleh William Shakespeare dalam kisah “Romeo dan Juliet”. Bila di Indonesia kisah Mendut Pranacitra.
Yose Ortega Y. Gasset dalam novelnya “On Love” mengatakan, “di kedalaman sanubarinya seorang pecinta merasa dirinya bersatu tanpa syarat dengan obyek cintanya.Persatuan bersifat kebersamaan yang mendasar dan melibatkan seluruh eksistensinya.”
Selanjutnya Yose mengatakan, bahwa si pecinta tidaklah akan kehilangan pribadinya dalam aliran energi cinta tersebut. Malahan pribadinya akan diperkaya, dan dibebaskan. Cinta yang demikian merupakan pintu bagi seseorang untuk mengenal dirinya.
Di bawah sorotan pandangan evolusi, cinta menjadi lebih agung lagi, karena ia merupakan daya pemersatu dalam alam semesta, dan kondisi utama yang memungkinkan hidup. Kemampuan mencintai ini memberi nilai pada hidup kita, dan menjadi ukuran terpenting dalam menentukan apakah kita maju atau tidak dalam evolusi kita.
Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan.Kemesraan adalah perwujudan dari cinta.
Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia.Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.
Hubungan yang akrab dituangkan dalam bentuk seni misalnya seni pahat, seni patung, seni lukis, seni sastra, dan sebagainya sesuai dengan bakatnya.Dalam seni tari berbagai daerah mengenai bentuk tari kemestaan seperti tari “Karonsih” dari Jawa Tengah, tari “Gatotkaca Gandrung” juga dari Jawa Tengah.Tari “Merak” dari Jawa Barat, dan lain-lain yang biasanya ditarikan dalam resepsi perkawinan.
Dalam seni musik, lagu kemesraan hampir tiap menit kita dengar melalui radio atau alat media elektronika yang lain. Lagu-lagu kemesraan antara lain “Cinta” ciptaan Rinto Harahap, “Mimpi-mimpi Tinggallah Mimpi” ciptaan Tirto Saputra dan lain-lain.
Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai kasus kemesraan. Di dalam drama TVRI yang berjudul  Tigor, betapapun mesra hubungan Tigor dengan Minah, namun orang tua Minah, Jaya Kepruk semula tak menginginkan hubungan anaknya dengan Tigor, pemuda “seberang”.
Tigor pemuda dari Tapanuli, bertugas di daerah Jaya Kepruk untuk membantu pembangunan daerah itu.Ia mendukung gagasan Pak Lurah yang bermaksud membuat saluran air dengan mengorbankan sebagian tanah sawah Jaya Kepruk, tetapi gagasan itu sangat menguntungkan orang banyak.
Jaya Kepruk tidak setuju gagasan Lurah yang merugikan dirinya.Tigor mendukung gagasan itu, demi kepentingan orang banyak.Ia mencintai Minah, anak Jaya Kepruk, tetapi dukungan terhadap gagasan Lurah tetap tak dicabut dan tak mengendor. Kepribadian  kuat seperti itulah yang dibutuhkan untuk membangun  tanah air yang kita cintai ini.
Dalam drama TVRI itu, kita jumpai nilai-nilai manusia.Penyadaran pengertian bangsa, bahasa dan tanah air. Tokoh Tigor yang dikatakan pemuda “seberang” oleh orang  kampung di daerah Jawa Tengah, berhati lurus sesuai dengan namanya, dan bertanggung jawab atas segala ucapan dan tindakannya.
Kesimpulan:
Kemesraan adalah hubungan akrab antara pria-wanita atau suami-isteri.Kemesraan merupakan bagian hidup manusia.Di dalam kehidupan manusia terdapat berbagai kasus kemesraan.Kemesraan dapat membangkitkan daya kreativitas manusia untuk menciptakan atau menikmati seni budaya, seni sastra, seni musik, seni tari, seni lukis dan sebagainya.
Dalam lukisan seni budaya itu mengandung nilai-nilai kehidupan, moral pelakunya, kebobrokan sosial, ketidakadilan, dan sebagainya.Semua itu wajib dikaji para cendekia agar dirinya tidak terkungkung dalam bidangnya.

5. P E M U J A A N
Pemujaan adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan.Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.Hal ini, karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya.Apakah sebab hal itu terjadi karena Tuhan pencipta alam semesta.Seperti dalam surat Al-Furqan ayat 59-60 yang menyatakan,”Dia yang menciptakan langit dan bumi beserta apa-apa di antara keduanya dalam enam rangkaian masa, kemudian Dia bertahta di atas singgasana-Nya. Dia Maha Pengasih, maka tanyakanlah kepada-Nya tentang soal-soal apa yang perlu diketahui”. Selanjutnya ayat 60, Bila dikatakan kepada mereka, “Sujudlah kepada Tuhan Yang Maha Pengasih”.
Manusia cinta kepada  Tuhan, karena Tuhan sungguh Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kecintaan manusia itu dimanifestasikan dalam bentuk pemujaan atau sembahyang. Dalam surat An-Nur ayat 41 antara lain dinyatakan,”Apakah engkau tidak tahu bahwasanya Allah itu dipuja oleh segala yang ada di langit dan di bumi . . . . . .”
a.                 Cara pemujaan
Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai cara pemujaan sesuai dengan agama, kepercayaan, kondisi, dan situasi. Sembahyang di rumah, di masjid, di gereja, di pura, di candi bahkan di tempat-tempat yang dianggap keramat merupakan perwujudan dari pemujaan kepada Tuhan atau yang dianggap Tuhan.
Di alam semesta ini tidak ada seorang pun yang membantah bahwa Tuhan itu pencipta segala-galanya. Bahwa Tuhan Maha, Kuasa, Mahatahu, Maha Menentukan, Mahabijak, Mahakasih dan masih banyak maha lagi sifat Tuhan, tidak ada yang menyangkal.
             b.                 Tempat pemujaan
Masjid, gereja, candi, pura, dan lain lagi merupakan tempat manusia berkomunikasi dengan Tuhannya atau yang dianggap Tuhan. Di tempat-tempat itu dianggap Tuhan  “berada”, karena itu orang Islam menamakan masjid “rumah Allah”, maka wajarlah tempat-tempat itu dibuat sebagus mungkin, sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Bangsa Indonesia memiliki Borobudur sebagai tempat pemujaan agama Budha yang tidak ada duanya di dunia pada jamannya.Untuk itu bangsa Indonesia bangga, meskipun bangsa Indonesia yang tinggal di sekitar Candi Borobudur pada waktu ini tidak lagi memeluk agama Budha. Hal ini merupakan bukti akan kemaksimalan bangsa Indonesia pada waktu itu akan cintanya kepada Tuhannya.

              c.                  Berbagai seni sebagai manifestasi pemujaan
Seperti dikemukakan di depan cinta menimbulkan daya kreativitas pencintanya. Pengertian kreativitas antara lain ialah mencipta. Dalam seni pahat banyak kita jumpai arca-arca yang menggambarkan dewa-dewa atau sesuatu yang dipujanya.Sudah tentu tinggi rendahnya hasil seni itu bergantung kepada kemampuan penciptanya.
 6. BELAS KASIH
            Dari surat AL-Qalam ayat 4 maka manusia menaruh belas kasihan kepada orang lain, karena belas kasihan adalah perbuatan orang yang berbudi. Sedangkan orang yang berbudi sangat dipujikan oleh Allah SWT.
            Dalam essay “C N Love” ada pengertian bahwa cinta adalah rasa persatuan tanpa syarat. Itu berarti dalam rasa belas kasihan tidak mengandung unsur “pamrih”.Belas kasihan yang kita tumpahkan benar- benar keluar dari lubuk hati yang ikhlas. Kalau kita memberikan uang kepada pengemis agar mendapat pujian, itu berarti tidak ikhlas , berarti ada tujuan tertentu. Hal seperti itu banyak terjadi di dalam masyarakat.

7. MANUSIA DAN CINTA KASIH
            Cinta amat penting dalam kehidupan manusia.Karena cinta itulah kehidupan ini ada.Bukan hanya manusia, bahkan binatang-binatang pun sesungguhnya berbuat sesuatu karena dorongan perasaan cinta.Hanya bedanya, manusia berbuat karena kesadaran atau akalnya, sedangkan binatang berbuat karena nalurinya.
            Jadi perasaan cinta pun dapat dipengaruhi oleh dua sumber, yaitu perasaan cinta yang digerakkan oleh akal budi, dan perasaan cinta yang digerakkan oleh nafsu.Yang pertama disebut cinta tanpa pamrih atau cinta sejati.Dan yang kedua disebut cinta nafsu atau cinta pamrih.
            Perasaan antar sesama, hendaknya perasaan cinta yang berangkat dari dasar rasa ‘tepa selera’. Dengan cara menempatkan diri kita pada diri orang lain. Dengan demikian kita akan merasa satu dengan orang yang kita cinta. Dalam cinta kasih atau cinta sejati tidak ada kehendak untuk memiliki, apalagi menguasai.
            Cinta kasih atau cinta sejati adalah rasa cinta yang tulus dan tidak memerlukan atau menuntut balas. Maka cinta kasih itu akan meliputi seluruh dunia, tanpa melihat suku bangsa, warna kulit, agama dan sebagainnya; karena ia tidak bergantung kepada sesuatu yang ada dan melekat pada sesuatu yang dicintai. Cinta kasih ‘keberadaannya’ bukan disebabkan oleh unsur-unsur yang bersifat eksternal, yang ada di luar diri kita, melainkan justru oleh unsure-unsur yang besifat internal, yang bersemayam dan berkembang di dalam diri kita masing-masing.
            Cinta kasih tidak mengenal diri, cemburu, persaingan dan sebangsanya.Dukannya adalah duka kita, gembira nya adalah gembira kita.Bagi cinta kasih pengorbanan adalah suatu kebahagiaan.Sebaliknya ketidakmampuan membahagiakan atau paling tidak meringankan beban yang dicintai atau dikasihi adalah suatu penderitaan.

BAB IV
 PENUTUP


Kesimpulan

Dari pembahasan ini dapat ditarik suatu kesimpulan :
  1. Manusia pada hakikatnya tidak akan dapat terpisahkan dari Cinta kasih dan sayang
  2. Cinta kasih Ideal itu adanya tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman dan kemesraan atau sering juga di sebut Segitiga Cinta yang satu sama lain harus sinergi, selaras, seimbang satu sama lain.
  3. Cinta dan kasih mengandung arti yang hamper sama, tapi antara keduanya terdapat perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih meupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa mengarah kepada yang dicintai.
  4. Cinta itu mulia, bisa sangat indah, cinta itu sebuah kebahagiaan, tetapi manakala cinta itu tidak sesuai dengan apa yang diharpakan, apa yang diperkirakan dan apa yang didambakan bertolak belakang dari kenyataaan yang sudah terlanjur tercipta dalam angan-angan maka cinta bisa sangat menyakitkan dan menimbulkan penderitaan yang luar biasa.

Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya penulis juga  mengharapkan kritik dan saran guna peningkatan kualitas dalam penulisan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA


Alamsyah, M 1987.Budi Nuarani Filsafat Berikir. Jakarta :Titik Terang.
Suryadi, M.P 1985. Ilmu Budaya Dasar. Buku Materi Pokok. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Terbuka.
Poedjawijatna, I.R. 1986. Etika, Filsafat Tingkah Laku. Jakarta : Bina Aksara.
Faisal, Sanapiah dan Mappiare. Tanpa Tahun. Demensi-Demensi Psikologi.Surabaya : Usaha Nasional.
From.Erich. 1983.Seni Mencintai. Jakarta: Sinar Harapan
Widagdo, Drs. Djoko, dkk. Ilmu Budaya Dasar.Bumi Aksara ;
Tri Prasetya, Drs. Joko, dkk. 1991. Ilmu Budaya Dasar MKDU. Rineka Cipta ; Jakarta

Menentukan Rapat Benda Padat [PRAKTIKUM FISTER]


PERCOBAAN M5
Menentukan Rapat Benda Padat

Praktikan :

Rifka Widya A
21010114060013
Caroline Maurensia Y.PN
21010114060014
M. Ikbal
21010114060015
Banu Sukarna
21010114060016
Suci Nurani Safitri
21010114060018
  
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2014




PERCOBAAN M5
Rapat Benda Padat
 
I. Maksud percobaan:

Menentukan rapat benda padat


II. Alat yang dibutuhkan:
1. Neraca dengan batu timbangan
2. Balok marmer dan balok kayu
3. Dingklik
4. Jangka sorong
5. Micrometer sekrup
6. Gelas piala

Teori percobaan:
Rapat suatu benda yang tidak homogeny didefinisikan sebagai massa persatuan volume.


dimana dm dinyatakan eemen massa pada suatu titik pada benda itu dan dv volume elemen massa itu, sedang ρ rapat benda pada titik yang ditinjau.
Satuan rapat dalam system c.g.s adalah gram/cm3
Untuk benda yang homogen karena untuk volume tertentu massanya selalu sama, definisi rapat benda menjadi:
 

dimana:
m         = massa total benda
v          = volume benda seluruhnya

dapat juga kita memakai Hukum Archimedes untuk menentukan rapat suatu benda. Menurut hokum ini kehilangan berat suatu benda di dalam suatu cairan sama dengan berat cairan yang dipindahkan. Jadi kehilangan berat =  ρ cairan × v banda × g

dimana:
g          = percepatan gravitasi 




maka:




dapat ditentukan kalau massa benda kehilangan berat dan rapat cairan diketahui

Cara melakukan percobaan:
Cara pertama:
1. Balok kayu ditimbang dengan neraca.
2. Kemudian panjang dan lebar balok diukur dengan jangka sorong beberapa kali pada tempat-tempat
    yang berlainan.
3. Tebal balok diukur dengan micrometer sekrup juga beberapa kali pada tempat yang berbeda-beda.
4. Dengan pemakaian rumus (2) dapat dihitung rapat ρ.

Cara kedua:
1. Balok marmer digantungkan pada ujung lengan neraca dengan kawat tembagakemudian ditimbang.
    Bacalah massa balok.
2. Kemudian dingklik diletakkan di bawah balok melangkahi piring neraca, sedemikian hingga
    dingklik tidak turut tertimbang.
3. Gelas piala diisi dengan air.
4. Kemudian gelas piala diletakkan di atas dingklik.
5. Balok marmer dicelupkan ke dalam aie gelas piala sedemikian hingga volume balok berada di             dalam air.
6. Karena adanya kehilangan berat neraca tidak setimbang lagi, kemudian neraca dibuat setimbang dengan meletakkan batu timbangan pada priring neraca di bawah dingklik. Bacalah kehilangan berat balok.

Data Percobaan
Cara pertama dengan memakai balok kayu
Massa (gr)
Panjang (cm)
Lebar (cm)
Tebal (cm)
23,15
5,225
2,99
2,30
23,20
5,25
2,98
2,32
23,15
5,225
2,99
2,30


Cara kedua dengan memakai balok marmer
Massa Benda (gr)
Kehilangan Berat (gr)
91,700
33,700
91,750
33,650
91,700
33,600

ρ cairan =  0,992571 gr/cm3




Perhitungan:
A. Perhitungan Balok Kayu

V = p . l . t

Percobaan 1: V = 5,25 × 2,99 × 2,30 = 36,104 cm3

Percobaan 2: V = 5,25 × 2,98 × 2,32 = 36,296 cm3

Percobaan 3: V = 5,225× 2,99 × 2,30 = 35,932 cm3











Ralat
Percobaan
ρ balok kayu (gr/cm3)
Selisih (gr/cm3)
Penyimpangan (gr/cm3)
1
0,641
0,000
0,000
2
0,639
-0,002
0,002
3
0,644
+0,003
0,003
Rata-rata
0,641
0
0,0017

Ralat nisbi = 




Keseksamaan = 100% - 0,26 % = 99,74 %
Hasil Akhir = (0,641 ± 0,0017) gr/cm3






























Ralat


Percobaan
ρ balok marmer (gr/cm3)
Selisih (gr/cm3)
Penyimpangan (gr/cm3)
1
2,709
+0,001
0,001
2
2,706
-0,002
0,002
3
2,709
+0,001
0,001
Rata-rata
2,708
0
0,0013


Ralat nisbi =





Keseksamaan = 100% - 0,049% = 99,951 %
Hasil Akhir = (2,708 ± 0,0013) gr/cm3



Pertanyaan:
1. Mengapa dilakukan sejumlah pembacaan untuk tiap dimensi?
2. Apakah ketelitian hasil percobaan tergantung pada jumlah air yang digunakan?

Jawab:
1. Karena selain bahan penelitian meliliki tekstur yang sudah tidak rata sehingga menjadikan bahan tidak memiliki hasil perhitungan yang sama, juga bertujuan mendapatkan hasil yang benar-benar teliti karena di dalam ilmu fisika selisih pada tiap dimensi sangat mempengaruhi perhitungan sehingga tidak dapat diabaikan.

2. Ketelitian hasil percobaan tidak tergantung pada jumlah air yang digunakan, tapi lebih tergantung pada ketelitian praktikan dalam melakukan percobaan dan juga pada alat-alat yang digunakan yang digunakan dalam percobaan tersebut. Maksudnya apakah alat yang digunakan sudah rusak atau sudah terlalu tua, dan sebagainya.

Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan M5 dengan cara pertama menggunakan balok kayu dengan cara kedua menggunakan balok marmer maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa :
Ø Ketelitian dalam melakukan percobaan ini tidak tergantung pada jumlah air yang kita gunakan tapi lebih tergantung pada ketelitian praktikan, keadaaan alat-alat, dan lingkungan sekitarnya.

Ø Kerapatan suatu benda dapat ditentukan oleh massa benda, panjang, lebar dan ketebalan benda yang digunakan. Dalam percobaan ini, batu marmer memiliki kerapatan yang lebih besar dari pada balok kayu.