Minggu, 11 Januari 2015

MENENTUKAN MODULUS YOUNG [PRAKTIKUM FISTER]


PERCOBAAN M8
Menentukan Modulus Puntir = G

Praktikan :

Rifka Widya A
21010114060013
Caroline Maurensia Y.PN
21010114060014
M. Ikbal
21010114060015
Banu Sukarna
21010114060016
Suci Nurani Safitri
21010114060018


UNIVERSITAS DIPONEGORO
2014


PERCOBAAN M8
Modulus puntir

I.                   Maksud Percobaan:
-          Menentukan modulus punter (modulus geser) secara statis.

II.                Alat yang Dibutuhkan:

Mikrometer sekrup, mistar, dan jangka sorong
Batang-batang silinder logam B yang diselidiki.
- Penjepit batang T.
- Roda pemutar dan tali.
Jarum penunjuk dengan pembagian skala sudut S.
- Beban-beban masing-masing 500 gr dan 1000 gr.
- Statip.
III.             Teori Percobaan
Salah satu ujung batang logam B dijepit keras-keras di T, ujung yang lain bebas berputar dan dipasang keras-keras pada roda P. Kalau pada ujung tali diberi beban maka roda itu akan menghasilkan momen M memuntir batang. Dengan jarum penunjuk pada batang dan pembagian skala S dapat dibaca sudut puntiran batang.
Maka modulus punter dapat dihitung dari rumus


G         = modulus punter (modulus geser)
M         = momen yang bekerja pada batang
L          = panjang batang yang dipuntir
R         = jari-jari batang yang dipuntir
θ          = sudut puntiran dalam radial
α          = sudut puntiran dalam derajat
g          = percepatan gravitasi
r           = jari-jari roda P
m         = massa beban




IV.             Jalannya percobaan:
- Pasanglah satu batang yang diberi asisten. Keraskan semua sekrup kuat-kuat.
- Periksa kebebasan gerak punter ujung batang yang berada dan apakah momen sudah diteru
   keseluruh batang.
- Ukurlah R dan r beberapa kali dan timbanglah beban-beban.
- Ambillah suatu harga L tertentu dan letakkan jarum penunjuk tepat pada ujung L yang bebas.
- Berilah beban dan berturut-turut tambahkan beban satu persatu. Tiap kali catatlah kedudukan jarum
   penunjuk. Jumlah beban ditentukan Asisten.
- Kemudian kurangilah beban satu persatu dan setiap kali catatlah juga kedudukan jarum penunjuk.
- Ulangi percobaan 4, 5, dan 6 untuk beberapa harga L (paling sedikit 3 harga L).




V.                Data Percobaan

Besarnya Beban (gr)
Pembacaan Sudut
Rata-rata
L
Pada Penambahan
Pada Pengurangan
500
1000
2000
3000
4000
1,5˚
3˚
7˚
11˚
15˚
2˚
8˚
12˚
15˚
1,75˚
7,5˚
11,5˚
15˚
20 cm
500
1000
2000
3000
4000
2˚
13˚
18,5˚
3˚
10˚
15˚
18,5˚
2,5˚
4,5˚
9,5˚
14˚
18,5˚
25 cm
500
1000
2000
3000
4000
11˚
16˚
22˚
4˚
6˚
12˚
17˚
22˚
3,5˚
5,5˚
11,5˚
16,5˚
22˚
30 cm


VI.             Perhitungan:
Buatlah juga jarak antara α dan m untuk tiap harga L
- Buatlah antara α dan L untuk harga m\
- Berikan penjelasan atas hasil-hasil yang diperoleh






dengan,          g = 10 m/s2 = 1000 cm/s2
                        r = 5,25 cm
                        R = 0,198 cm
           































VII.          Grafik
Semakin besar massa yang diberikan mka semakin besar pula sudut puntir yang terbentuk


Semakin panjang jarak penjepit batang (L) akan menghasilkan sudut puntir yang lebih besar



VIII.       Kesimpulan
  1. Modulus puntir adalah konstan (tetap) untuk suatu barang.
  2. Bila suatu ujung logam yang dijepit keras-keras pada roda, jika ujung tali diberi beban maka roda itu akan menghasilkan momen memutar barang.
  3. Modulus puntir berbanding lurus dengan perbandingan antara massa beban dengan sudut puntiran barang (m/a).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar